Kamis, 27 November 2014

Kisah Ini Tak Berujung

Mengenalnya adalah sebuah keberuntungan, memilikinya merupakan anugrah terindah yang Tuhan sudah berikan kepadaku. Sosoknya yang selalu aku idamkan menjadi satu alasanku untuk terus bertahan. Baru bersamanya aku merasakan apa arti kebahagiaan dalam hidupku:') semuanya sudah kita jalani bersama, suka duka canda tawa menjadi warna dalam hidup kita. Namun, semua itu hanya sementara. Kini aku sudah tak lagi bersamanya. Aku bodoh, karna aku yang meminta untuk mengakhiri semuanya. Sejujurnya aku sangat mencintainya, namun apa daya? Satu kesalahan yang sudah aku perbuat menutupi semua yang sudah aku lakukan dan ku berikan untuknya. Hingga ku merasa aku satu-satunya manusia bodoh di dunia ini.

Aku bukan menyia-nyiakannya, atau bahkan menginginkannya pergi. Namun, aku hanya ingin dia tahu, disini aku butuh perhatiannya, aku hanya ingin ada perubahan dari dalam dirinya entah apapun itu. Dimata ku ada secuil keegoisan di dalam dirinya, aku hanya ingin mengurangi itu, tapi lagi-lagi apa daya aku tidak bisa merubahnya. Kekuranganku begitu banyak, bahkan tak terhingga. Sikap sensitifku, aku yang mudah untuk meluapkan amarah, hingga aku tidak mampu untuk mengontrol apapun yang keluar dari bibirku ini. Mungkin itu alasan mengapa saat ini kota sudah tidak bersatu lagi:')

Setelah perpisahan ini aku menjadi belajar, setiap ada permasalahan yang harus aku lakukan yaitu meredakan emosiku. Dia slalu mengajarkan aku untuk bersikap sabar. Namun dia tidak mau membantu aku untuk meredakan emosiku. Dia lebih memilih untuk memperbaiki kekurangan masing-masing dengan cara masing-masing pula. Padahal menurutku itu salah, sangat salah. Karena jika dia ingin melihat aku menjadi apa yang dia inginkan, dia juga belajar untuk menjadi yang aku inginkan. Namun pemikiran kita berbeda. Dia tetap dengan pendiriannya yang ingin berpisah. Tanpa dia sadari apa yang dulu sudah terlewatkan?
"Kamu udah makan? Kita makan yukk"
"Kamu udah solat? Solat bareng yukk, kamu jadi imamnya yaa. Aku makmumnya"
"Selamat pagi, jangan lupa mandi dan sarapan ya"
"Kamu jangan kaya anak kecil lagi yaa, aku ngga suka"
"Aku bete, aku mau main. Kamu dimana?"
"Kamu sakit apa? Sekarang kamu dimana? Aku kesana!"
"Ini kamu makan dulu, dimakan yaa. Abis itu langsung diminum obatnya"
"Kamu lagi apa? Dimana? Sama siapa? Jangan main sama perempuam terus:( aku ngga suka"
"Kamu kapan ada waktu buat aku? Kamu terlalu sibuk sama urusan kamu"
"Aku sayang kamu, makanya aku kaya gini"
Dan sejujurnya aku sangat rindu mengeluarkan kata-kata itu:') setidaknya aku belajar dewasa dari kebersamaan kita.


Kita berpisah, namun entah kenapa aku selalu merasa ini hanya perpisahan sementara. Padahal sudah sangat jelas dia tidak pernah menghargai apapun usahaku intuk menunjukkan rasa sayangku ini:') bahkan aku rela sakit, aku rela mengorbankan perasaanku hanya untuk melihat dia bahagia. Begitu cepat dia menemukan lembaram baru dan menutup halaman yang sudah kita catat bersama:') "KOMITMEN" yang dahulu menjadi prinsip kita berdua mendadak usang dan tak berarti apapun. Inikah kutukan dariMu yaTuhan? Jika iya tolong beri satu kali kesempatan untuk kita memperbaiki semuanya, jika bukan tolong beri isyarat kepadanya kalau disini masih ada aku yang rela berkorban untuknya, yang sanggup menunggu hingga akhirnya tiba, bahkan hingga Kau memanggilku untuk duduk disampingMu:')

Karna dia sendiri yang pernah berbicara kalau dia akan kembali:') kenapa aku masih berjuang? Karna lagi-lagi aku yakin kalau semuanya akan kembali kita rasakan bersama:')

Doa terakhirku: yaTuhan, aku sayang dia, aku cinta dia, aku hanya ingin bersamanya. Persatukan kita kembali seperti sedia kala:') aku tau Kau sengaja menyusun rencana seperti ini karna Kau ingin melihat kami menjadi suatu pasangan yang lebih baik lagi. Dan satu Tuhan, perjuanganku untuknya akan terus aku lakukan, aku rela mengorbankan apapun asalkan dia bahagia, akupun rela sakit demi melihat dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Kebahagiaanku dia, aku hanya ingin melihat dia bahagia, walaupun bukan denganku akhirnya:') tolong jaga dia yaTuhan, karna saat ini aku sudah tak lagi bisa ada disampingnya:') 

Dan.....
AKU SAYANG DIA