Selasa, 30 Desember 2014

Catatan Akhir Tahun 2014

Detik-detik mau penghabisan tahun ya? Banyak yang bilang tahun baru, suasana baru, hidup baru, buka lembaran baru, dan segalanya yang baru-baru. Tapi apa harus punya status baru? Di 2014 ini tahun terindah+terburuk buat gue. Entah kenapa ya ngga tau alesannya. Karna banyak banget cerita-cerita yang udah gue catet dibuku kehidupan gue. 2014 juga tahun umur gue ke-16. Mungkin 16tahun belum umur yang cukup mateng buat jadi oranh yang lebih baik. Tapi seengganya gue paham dan udah tau apa yang harus gua perbaikin di 2015 nanti:') gue kira 2014 ini tahunnya gue sama dia, karna semua harapan kita dulu ya adanya di 2014. Tapi Allah punya cerita lain, skenario yang kita susun beda 1000% sama yang Allah susun. Kalo ditanya sedih apa engga ya siapapun pasti sedih, ibaratnya kita udah ngebangun seni rupa miniatur monas. Kita susun dari bawah sampe puncaknya, kita punya target besok harus jadi. Dan udah tiba waktunya tiba-tiba miniatur itu runtuh. Sakit bukan? Iya, sama ko kaya apa yang gue rasain sama dia. Kadang gue ngerasa gue orang yang paling sedih diantara yang lain. Mungkin berakhirnya hubungan gue sama dia karna gue yang terlalu punya sifat emosional yang tinggi. So? Itu kekurangan gue bukan? Jadi dia ngga bisa terima kekurangan gue?:') ah sudah, vodlay mikirin cinta yang pura-pura cinta. Karna yang namanya pacaran ngga ada yang serius, kalo ada yang bilang pacaran harus serius tuh orang super bulshit! Hm gue emang bukan anak orang kaya, gue dilahirin bukan sama orangtua yang berada, bahkan bisa dibilang jauh dari kata cukup. Tapi ngga tau kenapa gue selalu ngerasain kebahagiaan yang temen-temen gue ngga bisa ngerasain kebahagiaan itu. Mereka punya banyak uang, apapun yang mereka mau mereka punya. Tapi kenapa mereka masih ngeluh kekurangan? Apa mereka kurabg bahagia dalam rumah? Mungkin:/ dan Allah adil. Gue emang ngga punya apa yang mereka punya, tapi mereka ngerengek mau apa yang gue punya:) punya bokap yang super duper terbaik itu satu-satunya alasan kenapa gue bisa bahagia dalam rumah. Sosok bokap bagi gue bukan cuma orang yang mencari nafkah sebanyak-banyaknya buat anak istrinya. Tapi sosok bokap yang gue rasain adalah orang yang berperan aktif buat cari cara biar gue bahagia:') selama gue bisa solat dari kecil dan tau caranya doa. Ngga pernah yang namanya gue doa biar jadi orangkaya. Karna yang harusnya jadi orangkaya itu gue nanti, gue yang harus jadi orangkaya biar bisa angkat derajat orangtua gue setinggi-tingginya. Gue cuma doa biar bokap bisa terus menerus bikin gue bahagia:') Di umur 16 tahun ini gue jadi ngerti mana yang bisa bikin gur bahagia dan mana yang cuma senyuman sesaat. Kadang kala gue ngerasa jadi orang tersedih cuma karna cinta. Ditahun 2014 ini mungkin gue jadi nominasi orang tergoblog yang sampe sakit berhari-hari cuma karna cinta. Asli, itu hal tertolol yang pernah gue lakuin. Karna gue rela sakit demi orang yang gue sayang, yang gue cinta. Sedangkan dia lagi sibuk bikin gue sakit:') huft banget kan? Hahaha. Tapi yaudah, setiap manusia pasti pernah ngelakuin kesalahan yang cukup besar. Allah udah kasih banyak tantangan di 2014 ini. Dan mungkin gue udah sanggup ngelewatin semua tantangan itu:') dan di 2015 nanti gue yang harus ngasih tantangan ke diri gue sendiri. Gue harus mati-matian ngerubah diri gue jadi manusia yang lebih baik lagi. Hidup gue emang JAUH DARI KATA SEMPURNA. Tapi alhamdulillah Allah selalu ngasih cara biar gue selalu bersyuku atas apa yang udah ada didepan mata gue. Kayaknya buat meratapi cinta ngga akan gue lakuin lagi. Karna gue ngga mau jadi orang bodoh buat yang kesekian kalinya. Intinya dari semua tulisan gue ini biar kita semua bisa ngebandingin mana yang harusnya kita lakuin dan mana yang harus kita jauhin sejauh mungkin. Karna hidup ngga selamanya sejalan dengan apa yang kita inginkan. Kita harus bisa memposisikan kesedihan kita. Ngga semuanya patut kita sedihin. Cinta? Kita boleh ko memperjuangkan cinta, tapi yang kita harus tau ngga selamanya cinta bertahan jadi cinta. Dan sebagai perempuan gue paling ngga suka perempuan itu dibilang kaum yang lemah. Justru yang bilang perempuan lemah itu justru dia yang orang terlemah. So? Life must go ON guys! Kenapa Allah ngga mau ngasih kita kata spion? Karna Allah ngga mau kita terus-terusan ngelirik ke belakang walaupun kita lagi dalam perjalanan menuju ke depan:) Twitter: @kartikaaaR Facebook: Kartika Rahmawati Instagram: kartikarhm Ask.fm: kartikarhmwt_

Senin, 29 Desember 2014

Friend Zone bukan??

Entah, ini friend zone macam apa. Dan untuk yang pertama kali suka bahkan hampir sayang sama temen sendiri. Bukan sekedar temen sih, bahkan bisa dibilang keluarga kecil:') tapi suka sama dia itu sakit, asli sakit banget. Karna sebenernya cinta gue ini bertepuk sebelah tangan:'D hehehe. Bahkan dia aja sama sekali ngga tau kalo gue suka bahkan hampir sayang sama dia. Ya bisa dibilang cintaku bertepuk sebelah tangan-_-hffftt banget ya? Gue udah ngerasa bisa bangkit, bisa lupa sama sakitnya masa lalu. Karna gue ngerasa nyaman yang bener-bener nyaman. Tapi cuma kenyamanan sepihak sihyaa:') hehe Ngga tau sampe kapan gue jadi pengagum rahasianya, tiap ngeliat dia bertingkah layaknya suka sama perempuan lain gue ngerasain sakitnya cemburu:') bahkan dia sendiri yang kadang cerita ke gue kalo dia suka sama perempuan itu. Sakit banget kan? Dengerin cerita orang yang kita suka kalo dia lagi suka sama yang lain:') yaa untung ngga semua tau tentang perasaan gue ini. Karna mungkin kalo mereka semua tau gue terkesan bodoh karna udah jatuh hati di hati yang jelas-jelas ngga akan bisa gue tempatin:') Tapi sakitnya gue ini bukan berarti gue benci sama siapapun yang lagi dia suka. Karna mau gimanapun gua harus sadar diri. Gue udah suka bahkan sayang sama orang yang salah. Orang yang jelas-jelas ngga akan pernah tau tentang perasaan gue ini. Ya setidaknya gue bahagia ngeliat dia bahagia walaupun gue yang harus rela sakit. Sakit ya suka sama temen sendiri:')

Kamis, 27 November 2014

Kisah Ini Tak Berujung

Mengenalnya adalah sebuah keberuntungan, memilikinya merupakan anugrah terindah yang Tuhan sudah berikan kepadaku. Sosoknya yang selalu aku idamkan menjadi satu alasanku untuk terus bertahan. Baru bersamanya aku merasakan apa arti kebahagiaan dalam hidupku:') semuanya sudah kita jalani bersama, suka duka canda tawa menjadi warna dalam hidup kita. Namun, semua itu hanya sementara. Kini aku sudah tak lagi bersamanya. Aku bodoh, karna aku yang meminta untuk mengakhiri semuanya. Sejujurnya aku sangat mencintainya, namun apa daya? Satu kesalahan yang sudah aku perbuat menutupi semua yang sudah aku lakukan dan ku berikan untuknya. Hingga ku merasa aku satu-satunya manusia bodoh di dunia ini.

Aku bukan menyia-nyiakannya, atau bahkan menginginkannya pergi. Namun, aku hanya ingin dia tahu, disini aku butuh perhatiannya, aku hanya ingin ada perubahan dari dalam dirinya entah apapun itu. Dimata ku ada secuil keegoisan di dalam dirinya, aku hanya ingin mengurangi itu, tapi lagi-lagi apa daya aku tidak bisa merubahnya. Kekuranganku begitu banyak, bahkan tak terhingga. Sikap sensitifku, aku yang mudah untuk meluapkan amarah, hingga aku tidak mampu untuk mengontrol apapun yang keluar dari bibirku ini. Mungkin itu alasan mengapa saat ini kota sudah tidak bersatu lagi:')

Setelah perpisahan ini aku menjadi belajar, setiap ada permasalahan yang harus aku lakukan yaitu meredakan emosiku. Dia slalu mengajarkan aku untuk bersikap sabar. Namun dia tidak mau membantu aku untuk meredakan emosiku. Dia lebih memilih untuk memperbaiki kekurangan masing-masing dengan cara masing-masing pula. Padahal menurutku itu salah, sangat salah. Karena jika dia ingin melihat aku menjadi apa yang dia inginkan, dia juga belajar untuk menjadi yang aku inginkan. Namun pemikiran kita berbeda. Dia tetap dengan pendiriannya yang ingin berpisah. Tanpa dia sadari apa yang dulu sudah terlewatkan?
"Kamu udah makan? Kita makan yukk"
"Kamu udah solat? Solat bareng yukk, kamu jadi imamnya yaa. Aku makmumnya"
"Selamat pagi, jangan lupa mandi dan sarapan ya"
"Kamu jangan kaya anak kecil lagi yaa, aku ngga suka"
"Aku bete, aku mau main. Kamu dimana?"
"Kamu sakit apa? Sekarang kamu dimana? Aku kesana!"
"Ini kamu makan dulu, dimakan yaa. Abis itu langsung diminum obatnya"
"Kamu lagi apa? Dimana? Sama siapa? Jangan main sama perempuam terus:( aku ngga suka"
"Kamu kapan ada waktu buat aku? Kamu terlalu sibuk sama urusan kamu"
"Aku sayang kamu, makanya aku kaya gini"
Dan sejujurnya aku sangat rindu mengeluarkan kata-kata itu:') setidaknya aku belajar dewasa dari kebersamaan kita.


Kita berpisah, namun entah kenapa aku selalu merasa ini hanya perpisahan sementara. Padahal sudah sangat jelas dia tidak pernah menghargai apapun usahaku intuk menunjukkan rasa sayangku ini:') bahkan aku rela sakit, aku rela mengorbankan perasaanku hanya untuk melihat dia bahagia. Begitu cepat dia menemukan lembaram baru dan menutup halaman yang sudah kita catat bersama:') "KOMITMEN" yang dahulu menjadi prinsip kita berdua mendadak usang dan tak berarti apapun. Inikah kutukan dariMu yaTuhan? Jika iya tolong beri satu kali kesempatan untuk kita memperbaiki semuanya, jika bukan tolong beri isyarat kepadanya kalau disini masih ada aku yang rela berkorban untuknya, yang sanggup menunggu hingga akhirnya tiba, bahkan hingga Kau memanggilku untuk duduk disampingMu:')

Karna dia sendiri yang pernah berbicara kalau dia akan kembali:') kenapa aku masih berjuang? Karna lagi-lagi aku yakin kalau semuanya akan kembali kita rasakan bersama:')

Doa terakhirku: yaTuhan, aku sayang dia, aku cinta dia, aku hanya ingin bersamanya. Persatukan kita kembali seperti sedia kala:') aku tau Kau sengaja menyusun rencana seperti ini karna Kau ingin melihat kami menjadi suatu pasangan yang lebih baik lagi. Dan satu Tuhan, perjuanganku untuknya akan terus aku lakukan, aku rela mengorbankan apapun asalkan dia bahagia, akupun rela sakit demi melihat dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Kebahagiaanku dia, aku hanya ingin melihat dia bahagia, walaupun bukan denganku akhirnya:') tolong jaga dia yaTuhan, karna saat ini aku sudah tak lagi bisa ada disampingnya:') 

Dan.....
AKU SAYANG DIA